artikel

Lim Ding Wen berhasil menciptakan program melukis dengan jari tersebut –yang disebut Doodle Kids-,untuk 2 saudara muda perempuannya yang berusia 5 dan 3 tahun.

Program tersebut bisa dipakai oleh para pengguna iPhone untuk melukis gambar pada layar sentuh handsetnya hanya dengan memakai jari tangan.

Program tersebut telah di download lebih dari 4000 kali dari toko-toko Apple iTunes dalam waktu kurang dari 2 minggu.

Ketika sebagian besar anak-anak menggambar atau melukis dengan memakai crayon, Lim ding Wen telah sedang memprogram proyeknya tersebut.

Lim – yang menguasai 6 bahasa program -, pertama kalinya memulai memakai computer ketika dia berusia 2 tahun, dan menciptakan program diatas pada usia 7 tahun, serta telah menyelesaikan lebih dari 20 proyek-proyek programming.

Applikasi terakhir Lim – Doodle Kids –, membuat para pemakai iPhone dapat menggambar hanya dengan memakai jari, dan menghapus layar dengan cara menggoyangnya.

“Saya menulis program tersebut untuk 2 saudara perempuan muda saya yang menyukai melukis. Tetapi saya juga bahagia karena banyak orang menyukainya,” kata Lim.

Lim menulis program asli applikasi tersebut di computer, tetapi kemudian mengadaptasikannya untuk pemakaian pada iPhone.

Dalam wawancara dengan “The electric New paper” di Singapura, Lim menyatakan bahwa applikasi tersebut dibuatnya hanya dalam beberapa hari dengan bahasa “Pascal”.

Ayah Lim, Lim Thye Chean, seorang kepala jabatan teknologi di perusahaan Hi-tech local yang juga menulis applikasi-applikasi buat iPhone mengatakan bahwa prestasi yang dibuat anaknya sangatlah sederhana.

“Ding wen berada diatas anak-anak laki-laki kebanyakan yang tertarik dengan computer, khususnya Apple IIGS dan Macs, yang menyukai pembuatan program. Hanya itu saja. Doodle Kids adalah sebuah program yang sangat sederhana yang dapat dibuat oleh siapa saja. Setiap orang yang bisa memprogram, jika ding wen bisa melakukannya maka andapun pasti bisa,” kata ayah Lim.

Lim ding wen sekarang sedang mengerjakan proyek game-game “Sci-Fi” untuk iPhone yang disebut “invaders wars”, dan merencanakan untuk bekerja sama dengan klub robotik sekolahnya.